MANFAAT KAYU KUNING UNTUK PENGOBATAN

KAYU KUNING

Kayu kuning adalah sejenis kayu yang memiliki kasiat untuk mengobati banyak penyakit. berikut ini adalah cara-cara dan manfaat dari kayu Kuning

1. Dipotong kayu ini sebesar ibu jari, direbus dua gelas air sampai air itu berwarna kuning kemudian diminum 1 gelas yang 1 gelasnya lagi diminum malam hari. Kayu yang sudah direbus tadi dijemur, cukup 2 jam lalu disimpan. Besok pengin minum rebus kembali bersama dua gelas air, setelah direbus jemur kembali. Lakukan terus berulang-ulang sampai kuningnya habis.
2. Kayu kuning ini dibikin minyak. Cara membuatnya, ambil potongan kayu kuning kira-kira sebesar ibu jari kaki, kemudian rebus menggunakan tiga gelas air sampai mendidih kemudian masukkan minyak kedalam febusan air sebanyak satu gelas, sebaiknya minyak yang akan dimasukkan tersebut tidak mengandung kolesterol, ada beberapa minyak yang bisa dicampur seperti minyak kelapaasli atau minyak bimoli. Masukkan minyak tersebut sampai busa airnya habis kemudian tiriskan dan minyak tersebut siap digunakan.

Khasiat kayu kuning
1. Penyakit kuning, malaria, typus, demam berdarah dapat diobati dengan cara meminum 2 gelas larutan kayu kuning sehari selama satu minggu.
2. Penyakit maag, paru-paru basah, jantung, lemah jantung, paru-paru, sesak napas, batuk bengek dan masuk angin dapat diobati dengan meminum 3 gelas larutan kayu kuning sehari selama satu minggu.
3. Penyakit saluran kencing, kencing batu, kencing darah, kencing manis, kencing nanah dapat diobati dengan cara meminum 4 gelas larutan kayu kuning sehari selama satu minggu.
4. Penyakit mata, mata merah, bengkak, belekan, berair, dapat diobati dengan cara menuang 2 gelas air kayu kuning kedalam piring, kedip-kedipkan mata didalam larutan kayu kuning tersebut selama kurang lebih 25 detik, ulang sampai 3 kali. Lakukan cara tersebut selama 3 hari dengan air larutan yang baru.
5. Untuk anak-anak 10 bulan sampai 1 tahun yang kena berak-berak, cacingan, tidak nafsu makan, muntah-muntah, dapat diobati dengan meminum 1 tutup botol aqua larutan kayu kuning tiga kali sehari selama 1 minggu.
6. Untuk wanita keputihan yang berbau dapat diobati dengan cara meminum larutan kayu kuning tiga kali sehari selama 5 hari. Keputihan yang disertai gatal-gatal pada bagian kewanitaan, air larutan kayu kuning tersebut dipakai cebok kurang lebih sebanyak satu gayung dan lakukan selama 4 hari.
7. Penyakit batuk darah, berak-berak pendarahan habis melahirkan, pendarahan keguguran, pendarahan suntik KB tidak cocok, dapat diobati dengan cara meminum larutan kayu kuning 3 gelas sehari selama 1 minggu.
8. Khasiat yang lain adalah: Menambah nafsu makan, menambah gairah sex, menambah kekuatan vital, menambah kekuatan fisik tubuh.
9. Untuk jenis hewan, hewan mata buta seperti ikan didalam aquarium, jamuran, tidak nafsu makan, beraknya keluar putih, cara pengobatannya air dua ember yang sudah diendapkan sehari satu malam taruh di aquarium masukkan air kayu kuning ini sebanyak 1 gayung biarkan ikan selama 2 minggu tanpa dikasih makan. Setelah 2 minggu dipindahkan ke air baru sebanyak dua ember yang sudah diendapkan 3 hari yang kena matahari dan cahaya bulan kemudian baru dikasih makan.
10. Untuk hewan kambing, kerbau, sapi, ayam, burung yang matanya sakit disemprotkan ke matanya setiap malam selama 5 hari. Bila hewan ini beraknya lendir diminumkan kerbau.

PENGOBATAN CARA PAKAI MINYAK.
1. Penyakit rematik, dioleskan seluruh badan setiap malam mau tidur selama 2 bulan.
2. Sakit pinggang, encok, pegel linu, linu-linu, pegal-pegal seluruh badan seminggu 2 kali lakukan selama 1 bulan.
3. Penyakit koreng, gatal-gatal alaergi makanan, kadas, kurap, bisulan, gondok, kutu air, panu, jerawat, flek hitam pada muka dioleskan minyak kayu kuning setiap malam menjelang tidur selama 1 minggu.
Untuk orang dewasa.
Lemah sahwat, supaya normal kembali lakukan pengurutan dengan menggunakan minyak kayu kuning ini pada bagian alat vital anda, lakukan pengurutan rutin selama 1 minggu setiap malam. Selama 1 minggu jangan berhubungan dulu, setelah selesai 1 minggu Insya Allah akan kembali normal.